Senin, 03 Juni 2013

Hemat Energi, Selamatkan Bumi

http://www.indoenergi.com
hemat energi || http://www.indoenergi.com
Melaksanakan hemat energi bisa dimana saja, kapan saja, siapa saja (seperti iklan softdrink CC aja!). Dimana saja kita bisa menghemat energi, dirumah, dikantor, disekolahan, ditoilet umum. Kapanpun kita juga bisa hemat energi, mau siang, mau malam, saat kita bekerja, saat kita tidur. Siapapun juga perlu mengerti dan menyadari pentingnya hemat energi, anak-anak, orang dewasa, orang tua, miskin, kaya, orang biasa, pejabat, pengusaha.
Pengertian yang penting adalah hemat energi itu penting, dan yang lebih penting adalah melakukan tindakan hemat energi. Energi yang tidak dihemat mengakibatkan berbagai pemborosan. Pemborosan di tingkat mikro adalah ongkos hidup kita jadi boros, Pemborosan di tingkat makro adalah daya dukung lingkungan jadi menurun, karena batubara terus ditambang, BBM terus dibakar, akibatnya emisi carbon semakin meningkat. Lapisan ozon berlobang kian lebar, sinar matahari menerobos tanpa filter memerangkap pantulan radiasi sehingga suhu bumi semakin meningkat, es-es kutub terus mencair meruntuhkan gletser-gletser raksasa, menambah tinggi permukaan air laut. Sampai pada tingkat berikutnya, menenggelamkan banyak daratan berserta infrastruktur dan pemukiman pinggir pantai. Sudahlah! sampai disini dulu saja. Pusing mikirnya, mau bertindak pun serba terbatas. Dari artikel ini semoga bisa menambah wawasan, ternyata pemborosan energi bisa mengakibatkan kerusakan dahsyat dimuka bumi. Save the Earth, please!

Selasa, 28 Mei 2013

Green Campaign || Kampanye Hijau

Antri di SPBU jadi Inspirasi
Blog ini diinspirasi dari kejadianku semalam antre bensin di SPBU. Saat itu karena bensin sudah hampir habis saya terpaksa antre pada baris ke 10 dari depan, sisi samping pun antre sekitar 11 -13 motor. Pelayanan waktu itu memang lambat karena hanya di layani seorang petugas melayani sisi kanan dan kiri. Dari 23 motor yang antre, saya hitung ada 10 motor yang mesinnya tetap hidup dari mulai datang sampai 2 motor menjelang pompa dispenser. Saya sendiri punya kebiasaan mematikan mesin sejak saya antri di SPBU. Setelah 7 menit barulah saya sampai di depan mesin pompa dispenser.

Matikan Mesin di SPBU
Waktu itu antrian motor depan saya, samping saya dan belakang saya mesin tetap hidup. Lingkungan jadi kurang nyaman, selain bising juga bau gas knalpot bikin pedas mata dan hidung. Sayangnya saya kurang kuat mental dan agak sungkan minta mereka mematikan mesin. Saya pikir apa susah sih mematikan mesin saat antri di SPBU? Padahal banyak keuntungannya lho!
Keuntungan pertama, mesin bisa istirahat sehingga bisa jadi lebih dingin dan kebiasaan ini bisa jadikan mesin lebih awet.
Keuntungan kedua, tidak membuang-buang bahan bakar, jadi konsumsi BBM lebih efisien.
Keuntungan ketiga, bisa membuat lingkungan sekitar jadi lebih nyaman, tidak bising dan udara bersih.
Tahukah Anda, berapa miligram carbon yang dilepas oleh knalpot motor dalam kondisi berhenti selama 10 menit? Saya sendiri tidak tahu, tapi saya yakini jika kebiasaan buruk di atas masih banyak dilakukan maka udara menjadi kian tidak sehat dan menjadi salah satu sumber pemanasan global.

Matikan Mesin di Lampu Merah
Pernahkah Anda kedapatan lampu merah 110 detik? 90 detik? 75 detik? Pasti pernah dong! Apa perasaan Anda? Jengkel, geram, atau biasa-biasa saja, atau bersyukur. Yang terakhir ini pasti aneh rasanya, kedapatan lampu merah kok bersyukur! Berhentilah dan matikan mesin motor Anda! Momentum ini sebenarnya bisa kita gunakan untuk merawat udara dari beban lingkungan berupa lepasnya emisi carbon.
Saya sendiri biasakan mematikan mesin jika kedapatan lampu merah lebih dari 45 detik, sekurangnya dari itu tidak saya matikan.

Dari kedua momentum di atas, penulis merasa ingin Kampanye Hijau dengan menuangkan ide-ide bagi pembaca sekalian dengan hal yang sangat sederhana ternyata kita bisa mengurangi beban lingkungan hidup yang kita pinjam dari anak cucu kita.